TEMPO.CO, Jakarta - Indonesia Circular Economy Forum kembali diadakan untuk ketiga kalinya, yaitu pada 11-12 November 2019. Forum ini bakal menghadirkan para pengambil keputusan dari berbagai sektor: pemerintah, swasta, akademisi, dalam upaya mengimplementasikan solusi ekonomi sirkular bagi dunia usaha, manajemen kota, dan kehidupan masyarakat sehari-hari.
“Transisi dari konsep linear menjadi ekonomi sirkular adalah satu-satunya langkah menuju masa depan,” kata Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia, Bapak Vincent Piket, dalam keterangan resmi di Jakarta, Kamis, 7 November 2019.
Vincent mengatakan, ekosistem bumi saat ini sudah menanggung beban yang begitu besar. Menurut dia, manusia sekarang telah menggunakan sumber daya bumi sebanyak 1,7 kali dari yang dapat digantikan secara alami. “Kita menghabiskan modal alam yang seharusnya dinikmati oleh generasi masa depan.”
Sehingga, ekonomi sirkular menjadi salah satu ide yang ditawarkan. Pendekatan ini telah menjadi elemen utama dalam kegiatan industri dan strategi ekonomi Uni Eropa. Di tengah dunia dengan sumberdaya terbatas ini, kata dia, transisi menuju ekonomi sirkular sangat mungkin terjadi juga di Indonesia. “Kita dapat bekerjasama untuk mempercepat dan memfasilitasi perubahan tersebut. bersama-sama." kata dia.
Vincent juga menguraikan bahwa ekonomi sirkular merupakan pendekatan yang strategis untuk memastikan penumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Selain itu, Ekonomi Sirkular juga sudah mendapat perhatian besar dunia karena dipercaya dapat membantu mencapai 134 target dalam Sustainable Development Goals (SDGs).
Forum ini sendiri diadakan organisasi Greeneration Foundation Forum yang tahun ini mengangkat tema “Towards a Sustainable Future through Circular Business Practices”, akan dihadiri oleh sekitar 400 peserta.
Direktur Eksekutif Greeneration Foundation, Vanessa Letizia, menjelaskan bahwa Indonesia telah menuangkan konsep ekonomi sirkular dalam hal pengurangan limbah dan penanganan sampah terpadu. Hal ini termuat dalam Peraturan Presiden Nomo 97 Tahun 2017 tentang Strategi dan Kebijakan Nasional (Jakstranas). “Perubahan menuju ekonomi sirkular mensyaratkan partisipasi semua pihak,” kata dia.
Untuk itu, Greeneration Foundation menghadirkan berbagai narasumber, baik dari dalam maupun luar negeri. Salah satunya yaitu Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan. Para narasumber ini yang akan membantu mengidentiflkasi tantangan dan potensi ekonomi sirkular di Indonesia. “Serta berbagi pengalaman kolaborasi mereka dengan berbagai pihak,” ujamya.
Selain oleh Uni Eropa, forum ini disponsori oleh Pemerintah Norwegia, Pemerintah Denmark, Pemerintah Belanda dan the Academy of Medical Sciences. Forum tahun ini juga mendapat dukungan dari Pemerintah Finlandia, Waste4Change, PRAISE, Systemiq, Universitas Indonesia, Coventry University, Blue Economy Foundation, Global Compact Network, GIZ, IATL ITB, MVB, McKinsey.org dan Napindo.
FAJAR PEBRIANTO